PENGALAMAN MENDAMPINGI LETJEN TNI SINTONG PANJAITAN/EDISI 3

Isue seputar penilaian miring dari pihak RI I berkaitan kedekatannya dengan Jendral TNI Benny Murdani

Saya mendapat informasi ini langsung dari seorang Pamen di Kodam IX Udayana yang saat itu menjabat Komandan Kodim, berinisial SK, berasal dari keluarga besar Baret Merah juga, yang menginformasikan bahwa RI I kurang berkenan dengan sepak terjang pak Sintong yang dinilai berada pada kelompok 75 Perwira ABRI yang menjadi kelompoknya Jendral Benny Murdani yang saat itu sudah dilengserkan oleh RI I dan diganti oleh Jendral Tri Soetrisno…

Saya diperingatkan noleh Pamen tersebut agar jangan terlalu dekat dengan pak Sintong, karena bisa terkena imbasnya…tapi saya tak terpengaruh oleh informasi ini, karena saya menilai pak Sintong sangat Pancasilais, Sapta Margais dan Setia kepada Sumpah Prajurit…seorang prajurit pejuang yang profesional yang berani menyampaikan segala pendapatnya dengan jujur, tegas, bertanggung jawab dan profesional…

Memang ada beberapa kasus dimana beliau terpaksa menegur putranya RI I yang dinilai beliau telah memonopoli kegiatan bisnis di Bali, …..yang tidak akan berani dilakukan oleh Pangdam lain. Juga beliau tetap berangkat bertugas ke Dilli walau pak Probosutejo minta bertemu di Denpasar untuk urusan pribadi, yang juga tak mungkin berani dilakukan oleh Pati lainnya saat itu….dimana hampir semua pejabat TNI terkooptasi oleh keluarga Cendana…tapi beliau tetap profesional dan memegang teguh hati nuraninya…

Isue kurang cocok dengan pimpinan Mabes ABRI

Issue ini justru beredar dikalangan pengusaha rekanan Mabes ABRI yang selalu menjadi pemborong berbagai kebutuhan logistik bagi Iperasi Keamanan Dalalm Negri di Timtim. Pak Sintong mengusulkan agar seluruh dana untuk ransum tempur yang dibeli dari rekanan, digantikan menjadi Uang Lauk Pauk (ULP) prajurit di Timtim, agar jumlah uang yang beredar di Timtim bertambah dan akan mendorong laju perkembangan ekonomi lemah di Timtim…tapi pimpinan Mabes ABRI kurang setuju, hingga timbul friksi.

Juga pak Sintong dikenal berani vokal menanyakan berbagai kebijakan Mabes ABRI agar biaya operasi menjadi lebih efektif dan efisien…kembali tidak disetujui dan menimbulkan friksi. Beliau menghendaki biaya Operasi Teritorial di Timtim harus dapat terealisir tepat waktu dan tepat guna, agar efektif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Timtim…yang akhirnya bermuara kepada kondisi keamanan yang lebih kondusif…Karena itu beliau sangat dicintai rakyat dan para tokoh masyarakat Timtim, terutama Gubernur dan Uskup Bello yang terkenal sangat keras membela nasib rakyat Timtim.

Operasi Teritorial selama periode Pak Sintong telah banyak melakukan pembangunan sarana dan prasarana di Timtim dan melakukan pelatihan dan pendidikan para mahasiswa, petani, nelayan dll, sampai dikirim ke pulau jawa…

Karena itu sangat tidak masuk akal kalau pak Sintong tega memerintahkan penembakan tragedi 12 November Dilli….Jadi keputusan pemerintah RI mencoot beliau saat itu, menurut penilaian saya orang bodoh, adalah sebuah blunder besar, yang berakhir dengan lepasnya Timtim…Sudahlah itu cukup buat catatan sejarah untuk dijadikan introspeksi kedepan….

(Bersambung edisi 4)


8 respons untuk ‘PENGALAMAN MENDAMPINGI LETJEN TNI SINTONG PANJAITAN/EDISI 3

  1. Saya ini ingin mengetahui riwayat hidup dan aktivitas saat ini Mr Sintong Panjaitan

  2. salam hormat untuk bapak ,salut untuk para perwira yg menjunjung tinggi profesionalisme,kejujuran,dan teguh dengan prinsip,saya beharap bapak selalu sehat dan begitu juga dengan jenderal sintong panjaitan…… kami belajar banyak sebagai anak negeri untuk menghormati orang orang hebat seperti anda dan pak sintong.

  3. saya telah membaca Buku Pak Sintong Panjaitan.
    Saya sangat KAGUM dan BANGGA akan Sosok seorang Prajurit Para Komando,dengan segudang Pengalaman ‘Taruhan Nyawa’ Demi Bangsa dan Rakyat Indonesia.
    Terima Kasih Pak Sintong atas jasa kepada Bangsa Indonesia.
    Semoga Tuhan Memberi Kesehatan dan Damai Sejahtera Buat seluruh keluarga Besar Pak Sintong Panjaitan.

  4. mas hary..
    judul bukunya pak sintong apa ya? bisa di beli dimana? di gramedia ada gk ya?

  5. Saya sangat kagum dgn kepemimpinan pak sintong selama jadi pangdam IX Udayana,yg betul2 pancasilais dn saptamarganis, yg berani juga menentang soal bisnis anak2nya RI 1 saat itu . Walopun mreka di geser .. tapi mreka tetap ama pendirian hati nuraninya .. mudah2an ada sintong2 yg lainnya saat ini .. yg brani menciptakan kesejahtraan utk bawahannya …
    Hidupppp pak sintong ….!!!!!
    Merdeka……………..!!!

  6. pak tirta, saya banyak membaca dan mengetahui hal baru dari blog bapak, sebaiknya bapak buat buku supayahasilnya lebih valid pak, tapi mungkin tunggu momen yang baik ya pak. karena informasi bapak bisa membuka kebenaran dan sebagai bahan pembelajaran bagi generasi muda pak. trimakasih pak

    salam hormat
    parlindungan

    1. parlindungan,asswrwb,trims atas sarannya, banyak yang memberi saran seperti itu, tapi saya melihat iklimnya belum tiba….Kahlil Gibran, seorang Filosof Dunia berkata: “Bahkan secorang petani yang sangat hebat sekalipun, tak akan berhasil menyemai benih pada musim dingin/es…akan gagal karena tidak sesuai dengan iklim alam semesta….!!!”
      Intinyaadalah kita harusmampu menyesuaikan fikiran dan perasaan kita dengan tanda tanda iklim kehidupan alam semesta…, sekarang ini masih iklim yang memberi kesempatan pada manusia dzalim untuk berkuasa,menutup mata hati, menutup kuping untuk mau mendengarkan kejujuran dan kebenaran,para penegak kebenaran masih sedang diujikesabarannya….tapi akan tiba waktunya Allah membuka jalanya…

Tinggalkan komentar